Jiwa mu adalah peluru
Hatimu perisainya
Jiwamu adalah peluru
Hatimu perisainya
Kalkulasikanlah kenyataan ini otobiografi skenario demokrasi
Rumusan koleksi sejarah Laut Mati
Hingga pembantaian fakta di bingkai Nuansa Pagi
Sebusuk ceramah pengkafiran kasus misteri Pesantren az-Zaytun
Buahkan sandi perjuangan palsu
Persisi dengan senyawa omong kosong janin Lemkari
Membabat prasangka ortodok Spyiria
Yang membuat plato mendominasi al-Quran di Konsili Nicea
Cerminan argumentasi mutakhir pembodohan reikarnasi Saulus
Lupakanlah ruh para mujahid
Ketika Yaser Arafat adalah syahid dan syekh Ahmad Yasin menjadi teroris
Mungkin itu yang membuat butiran peluru di tubuh Hasan Albanna terlupakan
dan Gamal Abdul Naser berhak menjadi sejarah sandirwara smack down
Karena kami takkan berakhir–meski telah hitam warna angin dan air
Walau tubuh terkoyak bersamam seribu martir
Walau terlemparkan ‘tuk kesekian kali lagi
Belasan luka memar darah mengalir dari hidung kepala serdadu kuffar
Mata hati membuta
Gelora perjalanan menunggu waktu hempaskan neraka
Lalu kembali pada tangan mungil para pemberani
Untuk sekali lagi dilentingkan ketapel kayu
Karena kami adalah peluru yang lahir dari tonggak bumi
Hidup untuk menjadi saksi, melintas sejarah para pemegang risalah
Hingga tiba satu episode lain, saat tanah ini makin merana
Karena kami adalah doa dari batu pembakar mimpi
Setia memegang kabah sabar mengiringi mentari senja
Menemani kepalan tangan para jundi kecil yang melintasi teriknya matahari
dari tanah yg diberkati penjaga tauhid pada nilai keagungan tertinggi
Untuk keyakinan kami yang luluh lantahkan semua peradaban dunia
Penyiram taman-taman keluhuran.Penghias surga-surga kepahlawanan
Tanyakanlah tentang kami
Pada rumah-rumah negri Syam dan taman-tamannya
Pada negeri Irak dan pedesaanya, Andalusia dan gedung-gedungnya
Keemasan negeri mesir dan lembah-lembahnya
Pada jazirah Arabia dan padang saharanya
Tanyakan tentang kami pada dunia dan penghuninya
Pada padang-padang Afrika hingga tanah-tanah subur negeri Ajam
Padepokan-padepokan negeri Parsi hingga lereng-lereng Kaukasus
Pada kegersangan Kongo dan sepanjang sungai Loire
Hingga lembah-lembah sungai Danube
Pada setiap jengkal tanah di bumi, di setiap pemukiman di kolong langit ini
Pada mereka semua terekam berita tentang kepahlawanan kami
Pengorbanan dan jasa-jasa kami, kebanggaan dan peninggalan-peninggalan kami
Ilmu pengetahuan dan keindahan seni kami
Pernahkah kalian kenal dunia yang mulia dan lebih terhormat
Yang lembut dan lebih berkasih saying, yang lebih agung dan lebih dahsyat
Lebih unggul dan lebih cerdas… daripada kami
Di saat bumi tersesat dalam gelapnya Abu Lahab
Kami tegakkan timbangan keadilan di antara angkuhnya tongkat-tongkat Abu Jahal
Kami bangun gedung ilmu pengetahuan
Di saat orang mencampakkan ilmu dari rumah mereka
Kami deklarasikan persamaan
Di saat manusia menyembah para raja dan tuhankan kebohongan
Kami hidupkan hati manusia dengan iman
Kami hidupkan akal manusia dengan pengetahuan
Kami hidupkan umat manusia dengan kebebasan dan peradaban
Kami bangun kota Kuffah, Basrah, Kairo dan Baghdad
Kami bangun peradaban Syam, Iraq, Mesir dan Andalusia
Kami dirikan Baitul Hikmah, Madrasah Nizhamiyah
Universitas Cordova hingga Universitas al-Azhar
Kami bangun dan makmurkan Masjid al-Umawi
Kubah al-Sahra, Sirraman ra’a, al-Zahra, al-Hambra, Sultan Ahmad dan Taj Mahal
Maka terhiburlah setiap insan yag mengunjunginya
Kami telah mengajar pada penduduk bumi tentang arti hidup yang sebenarnya
Kamilah guru mereka, kami orang Islam
"dan kami bukan teroris.
Klik untuk Download